Crojobs

5 Kesalahan Fatal Peserta SKB BPOM Pengawas Farmasi yang Harus Dihindari

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menjadi gerbang penentu bagi para calon Pengawas Farmasi dan Makanan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melewati tahap SKB BPOM berarti selangkah lebih dekat untuk mengabdikan diri dalam menjaga keamanan dan mutu produk farmasi di Indonesia. Namun, persaingan yang ketat seringkali membuat banyak peserta gugur karena kesalahan-kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.

Bagi Anda yang sedang berjuang, mengenali dan menghindari kesalahan fatal adalah kunci utama. Berikut adalah lima kesalahan fatal yang sering dilakukan peserta SKB BPOM Pengawas Farmasi yang wajib Anda waspadai.

1. Mengabaikan Regulasi dan Perundang-undangan Terkini

Dunia farmasi sangat dinamis, begitu pula dengan regulasi yang mengaturnya. Salah satu kesalahan paling fatal adalah datang ke ruang ujian dengan pemahaman yang usang mengenai peraturan perundang-undangan. BPOM sebagai lembaga regulator menuntut para pengawasnya untuk selalu up-to-date.

Bagaimana cara menghindarinya?

  • Pelajari Secara Mendalam: Jangan hanya membaca, tapi pahami esensi dari peraturan kunci seperti Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), serta regulasi terkait pengawasan mutu, penandaan, iklan, ekspor-impor, dan farmakovigilans.
  • Kunjungi Situs Resmi: Jadikan situs resmi BPOM dan JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) sebagai sahabat karib Anda. Di sana, Anda akan menemukan peraturan terbaru dan perubahannya.
  • Ikuti Berita: Pantau terus berita-berita terkait kebijakan baru di bidang farmasi.

2. Terpaku pada Teori, Lupa Konteks Praktis dan Studi Kasus

Materi SKB tidak hanya menguji hafalan Anda tentang teori, tetapi juga kemampuan analisis dan penyelesaian masalah. Banyak peserta yang terlalu fokus pada teori namun kelabakan saat dihadapkan pada soal berbentuk studi kasus yang menggambarkan situasi nyata di lapangan.

Bagaimana cara menghindarinya?

  • Latihan Analisis Kasus: Cari dan pelajari contoh-contoh kasus pengawasan obat dan makanan. Analisis masalahnya, identifikasi pelanggarannya, dan rumuskan solusi atau rekomendasi berdasarkan regulasi yang berlaku.
  • Simulasikan Situasi: Bayangkan diri Anda sebagai seorang pengawas BPOM. Jika Anda menemukan sebuah industri farmasi yang tidak patuh CPOB, langkah apa yang akan Anda ambil? Latihan semacam ini akan mengasah nalar dan kemampuan praktis Anda.
  • Diskusi dengan Rekan: Berdiskusi dengan sesama pejuang CPNS atau senior yang lebih berpengalaman bisa membuka wawasan baru mengenai penerapan teori dalam praktik.

3. Meremehkan Tes Wawancara dan Psikotes

SKB bukan hanya tentang kemampuan teknis. BPOM mencari individu yang memiliki integritas, kemampuan komunikasi yang baik, dan ketahanan mental yang kuat. Meremehkan tahapan wawancara dan psikotes adalah sebuah blunder besar.

Bagaimana cara menghindarinya?

  • Latih Kemampuan Komunikasi: Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan seputar motivasi, kesiapan penempatan di seluruh Indonesia, dan cara Anda menghadapi tekanan. Bicaralah dengan jelas, lugas, dan tunjukkan antusiasme Anda. Kamu juga bisa ikut mentoring bersama Mentor Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM secara langsung di Crowth. Klik disini untuk info selengkapnya
  • Pahami Visi Misi BPOM: Tunjukkan bahwa Anda tidak hanya melamar pekerjaan, tetapi juga memahami dan siap berkontribusi pada visi dan misi organisasi.
  • Jaga Kestabilan Emosi: Latih kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah yang seringkali diuji dalam psikotes. Jangan sampai gugup mengacaukan konsentrasi Anda.

4. Sistem Belajar “Kebut Semalam”

Materi SKB Pengawas Farmasi sangatlah luas, mencakup berbagai aspek dari hulu ke hilir industri farmasi. Mencoba mempelajari semuanya dalam waktu singkat hanya akan berujung pada pemahaman yang dangkal dan mudah terlupakan.

Bagaimana cara menghindarinya?

Buat Jadwal Belajar Terstruktur: Alokasikan waktu belajar jauh-jauh hari sebelum ujian. Buatlah jadwal yang realistis dan patuhi itu.

Fokus pada Materi Pokok: Identifikasi materi-materi yang paling krusial dan sering keluar berdasarkan kisi-kisi resmi dan pengalaman peserta sebelumnya.

Gunakan Metode Belajar Efektif: Kombinasikan berbagai metode belajar seperti membaca, membuat rangkuman, latihan soal, dan diskusi untuk memaksimalkan pemahaman.

5. Kurang Latihan Mengerjakan Soal

Sepintar apapun Anda, tanpa latihan yang cukup, Anda akan kesulitan dalam manajemen waktu saat ujian CAT (Computer Assisted Test) berlangsung. Kecepatan dan ketepatan adalah kunci untuk bisa menjawab semua soal dalam waktu yang terbatas.

Bagaimana cara menghindarinya?

  • Perbanyak Latihan Soal: Carilah soal-soal SKB tahun-tahun sebelumnya atau soal-soal latihan yang relevan. Semakin banyak Anda berlatih, semakin terbiasa Anda dengan format dan tipe soal yang akan dihadapi.
  • Simulasi Ujian: Coba lakukan simulasi ujian dengan mengatur waktu sesuai dengan durasi ujian yang sebenarnya. Ini akan membantu melatih manajemen waktu dan mengurangi ketegangan saat hari-H.
  • Evaluasi Hasil Latihan: Setelah berlatih, evaluasi jawaban Anda. Cari tahu di mana letak kesalahan Anda dan pelajari kembali materi yang masih kurang Anda kuasai.

Dengan menghindari kelima kesalahan fatal di atas dan mempersiapkan diri secara matang, peluang Anda untuk lolos SKB BPOM Pengawas Farmasi akan semakin besar. Tetap semangat, fokus, dan berikan yang terbaik. Semoga sukses!


Untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai jenis-jenis soal yang mungkin akan Anda hadapi, simak video latihan soal SKB Pengawas Farmasi dan Makanan dari BPOM RI berikut ini. Latihan Soal SKB BPOM

Yuk konsultasikan gratis kebutuhan tes SKB kamu bareng Admin Crowth KLIK DISINI

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *